Selasa, 19 Maret 2013

Poetry

Lately, I'm falling in love with poet, especially poetry from Chairil Anwar and Sapardi Djoko Damono and I'm gonna post my fav poet from them here, hope you like it too :D



Derai-derai Cemara-Chairil Anwar


Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah beberapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda-nunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta dan sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah





Tak Sepadan-Chairil Anwar

Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau Kawin, beranak dan bahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk sumpahi Eros

Aku merangkaki dinding buta
Tak satupun pintu terbuka

Jadi baik juga kita padami
Unggun api ini
Karena kau tidak akan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka



Aku-Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi



Hujan di Bulan Juni-Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan di bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


Aku Ingin-Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan 
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar